Ikan lopis
atau ikan Belida merupakan jenis ikan
sungai yang tergolong dalam suku Notopteridae (ikan berpunggung pisau). Ikan ini
lebih populer dengan nama ikan belida/belido, yang diambil dari nama salah
satu sungai di Sumatera Selatan yang menjadi habitatnya. Orang Banjar menyebutnya ikan pipih. Jenis ini dapat ditemui di Sumatra, Kalimantan, Jawa,
dan Semenanjung Malaya,
meskipun sekarang sudah sulit ditangkap karena rusaknya mutu sungai dan
penangkapan. Ikan ini merupakan bahan baku untuk sejenis kerupuk khas dari Palembang yang dikenal sebagai kemplang.
Dulu lopis juga dipakai untuk pembuatan pempek namun sekarang diganti dengan tenggiri. Tampilannya yang unik juga membuatnya
dipelihara di akuarium sebagai ikan hias. Karena
berpotensi ekonomi dan terancam punah, lembaga penelitian berusaha menyusun
teknologi budidayanya. Hingga 2005, Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, di Kalimantan Selatan
telah mencoba membudidayakan, menangkarkan serta memperbanyak benih
ikan belida. Ikan
belida ini sesungguhnya bukan ‘milik’ khas orang Palembang, karena sebarannya
cukup luas mulai dari India, Thailand, Malaysia, Brunei, dan Kalimantan. Dalam
bahasa Inggris ikan ini dinamakan ‘clown
knife fish’. Diberi atribut ‘clown’ karena di badan ikan ada corak bulat-bulat
menyerupai pakaian badut, dan disebut ‘knife fish’ karena bentuk tubuhnya yang panjang pipih
menyerupai pisau. Di Surabaya, ikan yang sudah sangat langka ini dinamakan ‘ikan peso/ikan pisau’. Di India,
ikan ini dinamakan ‘chitala
chitala’.Menurut legenda orang Palembang, ikan ini dinamakan
‘belida’, karena dia tergolong ikan yang pandai bersilat lidah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar